Korporasi AS Cengkeram Indonesia
Berikut beberapa perusahaan AS yang mencengkeram dan meraup keuntungan dari kekayaan alam Indonesia. Exxon dan Chevron termasuk 10 besar perusahaan raksasa AS di Indonesia.
Exxon Mobil
Perusahaan Exxon Mobil atau ExxonMobil, bermarkas di Texas, adalah sebuah perusahaan penghasil dan pengecer minyak yang dibentuk pada 30 November 1999 melalui penggabungan Exxon dan Mobil. ExxonMobil adalah orang tua perusahaan Exxon, Mobil dan Esso di seluruh dunia.
ExxonMobil merupakan perusahaan terbuka yang terbesar di dunia. Keuntungan operasinya pada 2005 sebesar AS$36,13 miliar (sebuah rekor untuk perusahaan diperdagangkan publik), sedikit lebih kecil dari PDB Azerbaijan, sedangkan peendapatannya lebih besar dari PDB Arab Saudi. ExxonMobil berkantor pusat di Irving, Texas. Bersama dengan Shell, BP dan Total, Exxon Mobil merupakan empat perusahaan minyak terbesar di dunia.
Di Indonesia, Exxon Mobil mengoperasikan Lapangan Arun di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS). ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu dan berperan sebagai operator mewakili para Kontraktor. Penguasaan blok Cepu akan berlangsung sampai tahun 2036. Pada tahun 2008, PT Exxon Mobil meraup keuntungan Rp 444.7 triliun atau Rp 1, 2 trilun per hari.
Chevron
Chevron Corp merupakan salah satu pemain minyak, pertambangan dan energi terbesar dunia asal Amerika Serikat. Selain di bisnis minyak, Cevron juga bergerak di sektor pertambangan, pembangkit, petrokimia dan energi. Di Indonesia, Chevron juga mengelola sejumlah ladang minyak dan gas melalui PT Chevron Pacific Indonesia. Salah satunya adalah di Riau. Chevron memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah Indonesia. Chevron juga tengah mencari cadangan minyak dan gas dari Sumatera hingga lepas pantai Kalimantan Timur. Chevron juga menjual pelumas lewat PT Chevron Oil Products Indonesia. Pada tahun 2008 Chevron meraup laba Rp. 204, 7 triliyun.
Freeport
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pejahat dan perampok Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil emas, juga uranium, terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan US$ 2,16 miliar per tahunnya. Freeport bakal menguasai pertambangan di Papua sampai dengan 2041.
Newmont
Newmont merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia asal Amerika Serikat. Melalui PT Newmont Nusa Tenggara juga menjadi penambang emas dan tembaga besar di Indonesia. Newmont memiliki konsesi tambang emas dan tembaga di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Newmont mempekerjakan sekitar 8000 orang karyawan. Cadangan emas dan tembaga Lapangan Batu Hijau diperkirakan mencapai 1,1 miliar ton dan bisa bertahan hingga 2027. Newmont sedang mengeksplorasi lapangan lain, seperti Elang. Pada 2009 Newmont membukukan laba bersih US$ 642,900 juta.
Exxon Mobil
Perusahaan Exxon Mobil atau ExxonMobil, bermarkas di Texas, adalah sebuah perusahaan penghasil dan pengecer minyak yang dibentuk pada 30 November 1999 melalui penggabungan Exxon dan Mobil. ExxonMobil adalah orang tua perusahaan Exxon, Mobil dan Esso di seluruh dunia.
ExxonMobil merupakan perusahaan terbuka yang terbesar di dunia. Keuntungan operasinya pada 2005 sebesar AS$36,13 miliar (sebuah rekor untuk perusahaan diperdagangkan publik), sedikit lebih kecil dari PDB Azerbaijan, sedangkan peendapatannya lebih besar dari PDB Arab Saudi. ExxonMobil berkantor pusat di Irving, Texas. Bersama dengan Shell, BP dan Total, Exxon Mobil merupakan empat perusahaan minyak terbesar di dunia.
Di Indonesia, Exxon Mobil mengoperasikan Lapangan Arun di Propinsi Nanggroe Aceh Darussalam sebagai Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) bagi Badan Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas (BPMIGAS). ExxonMobil memegang 45 persen dari total saham partisipasi Blok Cepu dan berperan sebagai operator mewakili para Kontraktor. Penguasaan blok Cepu akan berlangsung sampai tahun 2036. Pada tahun 2008, PT Exxon Mobil meraup keuntungan Rp 444.7 triliun atau Rp 1, 2 trilun per hari.
Chevron
Chevron Corp merupakan salah satu pemain minyak, pertambangan dan energi terbesar dunia asal Amerika Serikat. Selain di bisnis minyak, Cevron juga bergerak di sektor pertambangan, pembangkit, petrokimia dan energi. Di Indonesia, Chevron juga mengelola sejumlah ladang minyak dan gas melalui PT Chevron Pacific Indonesia. Salah satunya adalah di Riau. Chevron memproduksi sekitar 40 persen minyak mentah Indonesia. Chevron juga tengah mencari cadangan minyak dan gas dari Sumatera hingga lepas pantai Kalimantan Timur. Chevron juga menjual pelumas lewat PT Chevron Oil Products Indonesia. Pada tahun 2008 Chevron meraup laba Rp. 204, 7 triliyun.
Freeport
PT. Freeport Indonesia adalah sebuah perusahaan pertambangan yang mayoritas sahamnya dimiliki oleh pejahat dan perampok Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc.. Perusahaan ini merupakan perusahaan penghasil emas, juga uranium, terbesar di dunia melalui tambang Grasberg. Freeport Indonesia telah melakukan eksplorasi di dua tempat di Papua, masing-masing tambang Erstberg (dari 1967) dan tambang Grasberg (sejak 1988), di kawasan Tembaga Pura, Kabupaten Mimika, Provinsi Papua. Freeport berkembang menjadi perusahaan dengan penghasilan US$ 2,16 miliar per tahunnya. Freeport bakal menguasai pertambangan di Papua sampai dengan 2041.
Newmont
Newmont merupakan salah satu produsen emas terbesar dunia asal Amerika Serikat. Melalui PT Newmont Nusa Tenggara juga menjadi penambang emas dan tembaga besar di Indonesia. Newmont memiliki konsesi tambang emas dan tembaga di Lapangan Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat. Newmont mempekerjakan sekitar 8000 orang karyawan. Cadangan emas dan tembaga Lapangan Batu Hijau diperkirakan mencapai 1,1 miliar ton dan bisa bertahan hingga 2027. Newmont sedang mengeksplorasi lapangan lain, seperti Elang. Pada 2009 Newmont membukukan laba bersih US$ 642,900 juta.
0 komentar:
Posting Komentar
Terima kasih Telah Berkunjung